Rabu, 05 September 2012

Siswa Berprestasi Tak Terpantau

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh berbicara dengan Dani Maitimu, peserta Olimpiade Sains Nasional (OSN) 2012 asal Ambon, pada pembukaan OSN 2012 di Padepokan Pencak Silat, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, Senin (3/9). OSN 2012 diikuti 3.102 siswa pilihan dari tiap provinsi, mulai tingkat SD hingga SMA/SMK. Juara OSN akan menjadi wakil Indonesia pada olimpiade sains internasional.
JAKARTA, KOMPAS.com — Olimpiade Sains Nasional yang diikuti siswa SD, SMP, dan SMA sudah berlangsung sejak tahun 2002. Meski demikian, perkembangan pendidikan dan jenjang karier siswa berprestasi yang meraih juara OSN tidak terpantau.

”Kami akan buat sistem untuk track mereka berada di mana sehingga bisa diberi perlakuan khusus untuk pendidikannya,” kata Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh seusai membuka ajang tahunan Olimpiade Sains Nasional (OSN) XI/2012, Senin (3/9/2012), di Jakarta.

Pemantauan, kata Nuh, masih ditujukan bagi pemenang olimpiade internasional. Semestinya pemenang olimpiade internasional difasilitasi akses pendidikannya mulai perguruan tinggi negeri hingga jenjang doktor.

”Selama ini sering belum klop karena siswa maunya masuk jurusan A, tetapi kompetensinya di jurusan B,” kata Nuh.

Direktur Jenderal Pendidikan Menengah Kemdikbud Hamid Muhammad menambahkan, OSN akan terus dilanjutkan, tetapi dievaluasi, terutama untuk menambah siswa yang meraih juara olimpiade internasional. ”Selama ini prestasi Indonesia stagnan,” ujarnya.

Tahun ini OSN diikuti 3.102 peserta tingkat SD, SMP, dan SMA/SMK. Bidang ilmu yang dilombakan meliputi Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam, Fisika, Astronomi, Komputer, Biologi, Ekonomi, dan Kebumian. Selain itu, dilombakan pula bidang terapan untuk siswa SMK.

http://edukasi.kompas.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar