JAKARTA - Puluhan instansi pemerintah pusat dan daerah
secara serentak menggelar ujian tertulis seleksi penerimaan calon
pegawai negeri sipil (CPNS), Sabtu (8/9). Meski peluang untuk lolos
sangat kecil, para peserta ujian terlihat antusias.
Berdasarkan pantauan ujian seleksi CPNS Kementerian Hukum dan HAM di
Stadion Lebak Bulus, Jakarta Selatan, ribuan peserta sudah berdatangan
sejak 05.30, meski ujian berlangsung pukul 08.30 - 11.10. Untuk bisa
mengikuti ujian tulis tentang wawasan kebangsaan dan pengetahuan umum
itu, ratusan peserta dari luar kota menginap di Terminal Bus Lebak Bulus
atau di rumah kerabatnya di sekitar Jakarta agar bisa.
"Panas banget. Tribun stadion kan tidak ada atapnya, jadi selama empat
jam kita dijemur. Mana tidak ada meja, jadi melingkari jawaban di kertas
sangat sulit," keluh Vena, salah satu peserta ujian asal Solo.
Tahun ini, Kementerian Hukum dan HAM akan merekrut 700 CPNS yang akan
ditempatkan di seluruh daerah. Di Stadion Lebak Bulus saja, ujian
diikuti 1.752 orang. Artinya, satu kursi CPNS harus diperebutkan 20
orang.
Kondisi yang sama dirasakan 3.200 peserta ujian tertulis Kementerian
Luar Negeri di Arena PRJ Kemayoran. Meski beruntung karena gedung yang
digunakan dilengkapi penyejuk udara, peluang peserta ujian untuk lolos
sangat kecil. Tahun ini, Kementerian Luar Negeri hanya merekrut 120
CPNS, artinya satu kursi CPNS harus diperebutkan sekitar 27 orang.
"Ke-3200 orang ini sudah kita saring dari total 23 ribuan pelamar yang
mengirimkan aplikasi online. Mereka ini yang lolos verifikasi
administrasi. Kalau dihitung dari total pelamar, satu orang CPNS yang
diterima nanti berhasil menyisihkan sekitar 200 pelamar," kata Sekjen
Kementerian Luar Negeri Budi Bowoleksono.
Setelah dinyatakan lolos seleksi tulis, para pelamar masih akan
mengikuti kompetensi bidang, di antaranya wawancara dan tes bahasa.
Ke-120 CPNS yang diterima nantinya akan bekerja sebagai diplomat dan
pejabat konsuler.
Kecilnya peluang juga dialami para pelamar CPNS Kementerian Keuangan.
Ujian tulis yang digelar di Medan, Jakarta, Semarang, Surabaya,
Makassar, Balikpapan, dan Jayapura kemarin diikuti setidaknya 14 ribu
orang. Mereka memperebutkan 700 kursi CPNS. Artinya, satu orang harus
bersaing dengan 20 pelamar lainnya untuk lolos.
Menteri Keuangan Agus Martowardojo sebelumnya menyatakan, kementerian
yang dipimpinnya masih menerapkan moratorium penerimaan CPNS baru.
Namun, berdasarkan hasil analisis beban kerja dan proyeksi pegawai yang
pensiun tahun ini, Kementerian Keuangan diperbolehkan merekrut dua ribu
CPNS baru.
Dari kuota tersebut, tahun ini, Kementerian Keuangan baru akan merekrut
700 CPNS. Rinciannya, 400 pegawai lulusan D1-D3 untuk anak buah kapal
Ditjen Bea Cukai dan 300 orang sarjana untuk ditempatkan sebagai analis
kimia laboratorium di Ditjen Bea Cukai.
Agus menjelaskan, beban kerja di Ditjen Bea Cukai saat ini sangat
tinggi. Apalagi, dibandingkan negara lain, Indonesia sangat kekurangan
pegawai Bea dan Cukai.
"Pegawai di Ditjen Bea Cukai saat ini hanya 13 ribu orang untuk
mengawasi luas wilayah seluas Indonesia. Sementara pegawai di Ditjen
Pajak sekitar 17 ribu orang. Agar bisa berfungsi maksimal dalam mencegah
penyelundupan, pegawai di Bea Cukai harus ditambah," terangnya.
JPNN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar